Thursday 6 December 2012

Ini Rindu



Aku Rindu ......


Pada masa masa itu ....
Saat tanpa malu....
padamu ku mengadu atas keseharian yang lugu...


Pada masa masa itu....
Saat tanpa ragu....
Kudendangkan untuk mu harapan yang tak bisa dibedakan
dengan hayalan..

Pada masa masa itu...
Saat membeku tak dianggap tak mau..
Lebih kau kira malu..



Pada masa masa itu....
Saat coretanku...
Hanya ada hitam, putih...
Tanpa pernah kau lihat abu-abu..

Pada masa masa itu...
Saat Televisi Republik Indonesia ku, menyiarkan Rayuan Pulau Kelapa ....
Sementara TVRI mu sudah lebih dulu berhenti di Dunia Dalam Berita...
Tak kita anggap berlomba...

Pada masa masa itu....
Saat duniamu yang kutahu hanya dari buku,
tawamu selalu kumaknai satu; Suka padaku.
Sementara suara langkahmu....
Adalah lagu merdu penghapus gerutu...

Pada masa masa itu...
Saat Setan Logika adalah namamu...
Ku yakini diriku adalah Iblis Penggoda...

Pada masa masa itu....

Saat.....

Tak mampu aku.... Hanya sebait nada tertahan tak tertata,
yang ku harap amat bermakna... "Aku rindunya, ya Allah".




 
- Purwokerto/ November Rain 2012

readmore »»  

Wednesday 5 December 2012

DIPONEGORO

.

"Selamat malam kyai.... kami tak pernah mati..."
Lamat-lamat kudengar sapa itu,
disemilir hembusan anyir darah dan mesiu
di bawah redup rembulan ditengah padang kematian..
Akupun bergumam membalas salam..
Pada tubuh-tubuh terbujur beku kaku berselimut malam kelabu...
yang ajalnya tentu makin menghidupi satu mimpi di setiap hati..
menegakkan kepala dinegeri sendiri...



Bagelen, kedu, banyumas terlalui dengan kaki pecah berlumur darah...
mandi keris,tombak dan timah tak berarti banyak...
Hanya kendali hati yang resah yang bisa mengurangi rasa bersalah....
Satu korban jasad rakyat adalah pukulan telak,
apalagi seribu...

Angin tercurah mati, diam tanpa sari...
Aku tepuk leher kudaku,
"hanya kamu.." kataku..
"tanpa Sentot dan Maja,...terasa bak tanpa senjata..
terasa tanpa separuh jiwa.."
Ia mengangkat dua kaki tinggi
tanda setia hingga mati...

Kuputar keris lambang pewaris sah negeri...
Esok hari tak ada kata lari
Keris ini akan mengakhiri
......................................
Bila lidah para jahanam tak bertulang
lebih mulia berpulang
Walau dengan lontaran timah, dari jarak dua langkah..
.......................................................


"Jangan pedulikan kami kanjeng....."
nyatanya,dihari itu aku hanya bisa terpaku saat rakyatku terancam di ujung senjata..
ku yakini bila aku pilih mati, separuh kumpeni jahanam pasti juga terajam.. mati..
Getar Keris ini terlalu cepat untuk dihindari....
Gemerlap keris ini tak akan membuat mereka bisa bercumbu lagi dengan matahari esok pagi...



Tanpa berkeluh
Niat ku teguh
Hasratku penuh
Dengan jiwa bersih
Ku pilih selendang putih
............................

Tegalrejo, Selarong dan Magelang..
bukan arena tinggal gelanggang
Tempat ini menjadi perlambang....
dan kan dikenang...

Bahwa aku disini walau tak menyongsong mati..
semua demi rakyat yang hanya ingin makan nasi, bukan roti..
dan ingin mewujudkan mimpi-mimpi waras..
Tanpa tertindas ujung lars

Bahwa sang pemberani adalah anak negeri..
sang laknat adalah para penjahat
penjajah bumi perusak pertiwi..
Yang membuang nyali,harga diri, dengan dalih strategi.

Aku menyerah
Tapi aku tak kalah
Merahnya darahku
Birunya darah rakyatku
Menyatu diantara pongahnya sepatu mu

Tunggu satu waktu
kepangkuan ibumu kau akan mengadu
membawa pilu dan malu




Tabik
Sudah merdeka kini kita (?) 28 Januari 2011
readmore »»  

Tuesday 4 December 2012

TRILOGI CINTA

.











\

Satu -
Sadar Sabar


Sadar harus bersabar..
Bersabar harus dengan sadar...
Tanpa kesadaran tak mungkin
Bersabar...
Tanpa kesabaran, tak bisa menimbulkan
Kesadaran....

Sadar sabar
Sabar sadar

Sadar untuk meningkatkan
Kesabaran
Sabar untuk meraih
kesadaran yang lebih hakiki

Sadar sabar
Sabar sadar

Sadar kapan harus bersabar
Sabar kapan menanti kesadarannya
Tak biasa, ternyata bisa
Sungguh luar biasa...!


Dua-
Batas ikhlas


Ada diantara kehampaan dan
harapan...
Ada diantara kepasrahan dan
tekat....
Juga ada diantara kesucian dan
campur tangan...
Ada diantara keberpihakan dan
kesunyian....
Ada diantara aku dan dirimu
Diantara kita dan diri Nya
Dimana cinta mutlak
hanya untuk Nya.....


Tiga-
Beban Tawakal


...Berserah Pasrah...
Rasa bersalah ditabuh genderang kencana
Ditabur Benderang permata
Menghiasi kenangan bercinta..
Membawa keabadian hanya dengan satu cara..
Mencampakan semua rasa..
Menyisakan...
Tanpa pernah menyiakan..
...Pasrah Berserah....




Pizza Hut Kopo, Sunday, 12 June 2011





readmore »»  

Monday 3 December 2012

Abu-Abu & Ragu-Ragu


* Buat Pemerintahku yang Budiman
(Coretan seorang demonstran sopan yang bosan)










Jalan ini ternyata panjang, tuanku...
Abu-abu dan membuat jemu.

Tak terpikirkan sebelumnya olehku,
bahwa waktu tak bisa membunuh rindu
akan hari baru..

Bahwa rindu sulit terpisahkan dengan kelu.

Bahwa harapan yang menyertai kerinduan,
sering kali justru beradu
Tidak berpadu.

Jalan ini ternyata panjang, tuanku
Keruh dan membuat jenuh..

Tlah terpikirkan sebelumnya oleh ku
bahwa ragu akan berakibat biru

Bahwa kewaspadaan yang timbul dari keraguan,
bisa justru terasa tawar..
Yang ada hanya pencitraan, hambar..

Jalan ini ternyata panjang, tuanku
Kelabu, ragu, membuat kita semakin bisu

Ombak menghantam, bimbang.
Dingin menerkam, hampa..
Saat akhirnya kuyakini disini,
ternyata tuanku berdendang sendiri

dan aku, rakyatmu, menari dihamparan sepi
Sepi yang pasti akan membawaku menepi

Nada-nada yang tuanku mainkan,
hanya bisa membuatku bosan dan tidak kerasan

Tak akan bisa membuatku menunduk,
tunduk..

Aku memang berhenti, sampai disini,
tapi tidak takluk





/Bandung May 2012
lautan api dihati

readmore »»  

Sunday 2 December 2012

Mentari 2208


Hari ini, tertulis kisah tentang Mentari..
Matahari dipagi hari..
Lembut, bening..
Mengharumkan wangi..
Melukiskan pesona..




Hari ini, tertulis kisah tentang Matahari siang hari..
Tegas, perkasa..
Mencairkan kebekuan..
Mengeringkan lautan..

Hari ini, tertulis kisah tentang matahari senja hari..
Hangat, Temaram...
Meniti kesejukan..
Memesrakan pelukan..





Hari ini, tertulis juga kisah tentang matahari kemarin..
Pernah ada, pernah terasa..
Menitikan airmata, mengembangkan senyuman..
Hanya saja, sinarnya kini tak bersisa..

Hari ini, pun tertulis tentang Matahari esok hari..
Belum ada, belum terasa..
Namun tlah memberi harapan..
Tuk membelai lagi halus kulit, meneteskan peluh,
menumbuhkan pesona kembang,
menegaskan hitam bayangan,
dan kembali melantunkan nada Illahi.,


Hari ini, kutulis tentang Matahari-Matahari itu, yang ternyata menyala disudut hatimu..
Selalu menerangi...
Menuntun langkah tuk mensyukuri dan menikmati anugerah ini...
serta meraih gemilangnya hari esok..nan pasti.






Hari ini, harus kutulis juga tentang Matahari yang berkilat di matamu..
Hmm.. cahayanya sulit tuk membuat ku tak terpikat..erat







Sunday, 21 August 2011
readmore »»  

Saturday 1 December 2012

Lorong

















 
                       Titik Cahaya
                        Cahaya Titik




a journey within/ sunday, 30 jamuary 2011
readmore »»  

Hampa








Menyelami kali berliku indah namun beku

Menanti riuhnya gelombang yang ada sesekali, berarti sekali.

Memanasi kehendak, berpasrah diri berharap getar menyobek tepi
Mustahil mencapai sini walau bisa di lain kali

Panasnya pasir bermentari, dinginnya berselimut pagi
Membayangi kehendak yang tak pernah terjadi sendiri

Tak kuasa .. lelah diri.






.
Wednesday, 2 February 2011
readmore »»