(Coretan seorang demonstran sopan yang bosan)
Jalan ini ternyata panjang, tuanku...
Abu-abu dan membuat jemu.
Tak terpikirkan sebelumnya olehku,
bahwa waktu tak bisa membunuh rindu
akan hari baru..
Bahwa rindu sulit terpisahkan dengan kelu.
Bahwa harapan yang menyertai kerinduan,
sering kali justru beradu
Tidak berpadu.
Jalan ini ternyata panjang, tuanku
Keruh dan membuat jenuh..
Tlah terpikirkan sebelumnya oleh ku
bahwa ragu akan berakibat biru
Bahwa kewaspadaan yang timbul dari keraguan,
bisa justru terasa tawar..
Yang ada hanya pencitraan, hambar..
Jalan ini ternyata panjang, tuanku
Kelabu, ragu, membuat kita semakin bisu
Ombak menghantam, bimbang.
Dingin menerkam, hampa..
Saat akhirnya kuyakini disini,
ternyata tuanku berdendang sendiri
dan aku, rakyatmu, menari dihamparan sepi
Sepi yang pasti akan membawaku menepi
Nada-nada yang tuanku mainkan,
hanya bisa membuatku bosan dan tidak kerasan
Tak akan bisa membuatku menunduk,
tunduk..
Aku memang berhenti, sampai disini,
tapi tidak takluk
/Bandung May 2012
lautan api dihati
No comments:
Post a Comment