Friday 30 November 2012

Rembulan 01/2011


.
Keywords: Lunar EclipseTak pernah kulewatkan rembulan itu

Karena sinar purnamanya menyentuh dedaunan layu dipangkuan rayu

Karena dinginnya menikam besi-besi keangkuhan diri dan arusnya menyibak kabut-kabut amarahnya ramah

                                                                                 
Karena pendarnya menyusup tanah-tanah bentangan pilu serta bayangnya menutup sebagian bukit-bukit dan bukti-bukti kemunafikan


Kini ku lewatkan rembulan itu...

Saat ngertimu membuat ku terpaku dan getar mu membekukan darah dan gerak
Saat geliatmu menerjang rasa dan desah mu menggoda hasrat
Saat tatapmu menakluk jiwa dan lekukmu mengundang tinggi
Saat kilaumu menembus hati dan dirimu menggetarkan sanubari


Ku lewatkan rembulan itu


Huh kamu...





/Januari 2011
readmore »»  

Thursday 29 November 2012

Pak Guru, Selamat Jalan..

.



Selamat jalan Pak Guru
Seluruh yang ada didiri Bapak masih sulit ditiru
Hanya sekedar meniru pun ternyata kami belum mampu
Ilmu-ilmu kami tak juga mumpuni
Apalagi untuk bekal mengabdi pada negeri ini.

Selamat jalan Pak Ustad,
ternyata kami masih bejat.
Khotbah jumat bapak dan tuntunan untuk selalu taat pada Yang Maha Melihat, tak bisa juga hindarkan kami dari sifat khianat.
Saat bapak pergi,
Kami baru menyadari bahwa memang kami siswa tak tau diri, walau cinta bapak pada kami tak bertepi.

Selamat jalan Ayah Kami,
kami yakini bahwa engkau tak ingin kami berhenti membersihkan diri dari segenap penyakit hati.
Tak ingin kami terhenti mengabdi seperti yang engkau teladani.
Hari ini jua akan kami mulai lagi.

(Teriring dengan seluruh doa yang kami bisa, semoga mulia disisi Nya)





*/Tuesday, 2 November 2010


Innalillahi Wainaillaihi Rojiun, Turut Berduka Cita atas wafatnya Guru kami tercinta bpk Yanisaf, Smg arwahnya diterima Allah SWT, آمِّينَ.
(Alumni SDN Wartawan Cpk Pth Brt)
readmore »»  

Wednesday 28 November 2012

Hati-hati


Royalty Free Stock Images: Close-up of a ribbon made red hearth. Image: 17756009

Hati merupakan sesuatu yang dapat merasakan
Hati adalah tempat bergantungnya kemunafikan
sebagaimana bergantungnya keimanan


Yang Kuasa membolak balikan kehidupan
Menaikkan laut menjadi maut
Menggoyang gunung membenamkan kampung
Namun juga Mengangkat Harkat, Memberi Martabat
Hanya hati yang bisa membuat Dia memberi

Karena hanya hati yang bisa bicara dengan Sang Maha Tinggi


Hati menentukan legamnya kelam
Hati menentukan putihnya cemerlang
Hati sering tak bisa bertemu logika
Sering tak juga menjamu data dan fakta
Karena Hati menjungkirbalikan pikiran.
Bahkan kerasnya kepala dan kuatnya kepalan, Hanya hati yang dapat melumerkan

Bagaimanapun juga, teman-teman sekalian…
Memang hanya hati yang bisa bicara dengan hati



/Salam
Akhir Oktober 2010

Catatan :
-Untuk seorang teman yang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.
-untuk negeri :
(Mari bersihkan hati, Indonesia.., agar terhenti derita ini, agar kita diberi lagi kekuatan berlari dan tak tertinggal oleh kiprah sebelah negeri)
readmore »»  

Tuesday 27 November 2012

Negeri penuh gengsi


 
Stock Photo: Crocodile. Image: 18150090 Rasanya titah sang raja, walau tidak tegas, tapi cukup jelas...
Stop perkara, jangan disidang...
Reformasi institusi, jangan hanya dipandang-pandang..

Para perwira memang lalu diganti
Tapi, dalihnya memang ini rotasi yang rutin terjadi...
Para jaksa penuntut tak juga takut..
Turut membuat kening rakyat tambah berkerut.
Mereka ribut bahwa patut tak patut bukti-bukti, akan diruntut lagi ...
Tunggu dua minggu...itu baru seru..

Semuanya tak mau mengakui, demi gengsi tinggi...
bahwa sang raja harus di taati... Dan rakyat harus dipuasi....

Kalau perintah di ikuti saat ini, kalau dalih rotasi tak diberi... gengsi tak akan bisa tinggi...

Para perwira dan jaksa jadi kelihatan tak bertenaga, tak berdaya...
Apalah kata dunia !




Note:

/Tuesday, 24 November 2009
(menyoroti tindakan penguasa atas perintah reformasi institusi terkait skandal CiCak).
readmore »»  

Wis Jan... Maridjan




"Si Mbah ditemukan telah berpulang dengan posisi bersujud di lambung Merapi..
Tak ingin kebawah walau dekat kawah..

keteguhan yang membawa serta derita para tetangga dan pewarta..
Tak bisa dimengerti walau mereka terbawa mati..
Sulit dicerna bahkan oleh mereka yang masih ada...

Sebenarnyalah itu suatu bentuk nyata pengabdian tinggi, menjunjung langit memeluk Bumi..
"
...........................................................




Teman-Teman,
Si Mbah telah tiada, Perhelatan terakhir telah di jalaninya dengan baik.

Si Mbah memenuhi janjinya.

Janji pada diri sendiri,
Janji pada junjungannya sang raja jawa
Janji pada lingkungan dan alam semesta
Serta pada yang maha kuasa.

Janji pada diri sendiri untuk mengabdi pada negeri ini, dijalani dengan rajin dan tekun sampai usia Delapan Tiga, disaat manusia kini hanya mau bekerja seadanya hingga usia Empat Tiga.

Perintah raja jawa untuk pergi dari lokasi, saat letusan hampir terjadi, ditaati sesuai janji.
Walau hanya jasad di kantung mati, tetapi dia tetap kembali, sebagai juru kunci...
Sebagai jasad manusia terakhir yang pergi.

Memang hanya badan, jasad...
karena ternyata nyawanya, jiwanya, untuk melunasi janji dengan Merapi.

Janji pada Merapi adalah janji mati
Karena merasa bahwa Yang Esa melalui Merapi telah memberinya segala rejeki .....
Segala yang mengalir di urat nadi
Segala yang membentuk hati
Adalah melalui Merapi


Merapi Tak Pernah Ingkar Menagih Janji
dia datang lagi, dalam upacara agung...
Si Mbah, laki laki sejati, tidak lari.
Disambutnya nafas yang menggulung...
Membawa jiwa perkasa pergi

Sujudnya terakhirnya bermakna ganda.
Pelukan dan kecupan atas kecintaan tanah pusaka
Serta,
Kepasrahan dan pujian atas keagungan Yang Kuasa

Sungguh Luar Biasa..............

Si Mbah membayar semua sekaligus, tuntas...lunas.

Salam,

/Wednesday, 27 October 2010

(Kenangan Mbah Maridjan, yang jasadnya dimakamkan hari ini, hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2010)
readmore »»  

Monday 26 November 2012

1/2 Dewa !



Anggito Widjaja namanya
Manusia setengah dewa, panggilannya.
Inilah kisahnya.....

Anggito Widjaja namanya..
Dulu nya tak kenal tetangga
Karena hidupnya di real estate terkemuka..
Ayah cina, mama jawa, ada sundanya.

Anggito Widjaya namanya..
MBA Singapura didapatnya, di usia muda belia.


Kemana mana, tak hanya asia, australia, amerika, eropa dan bahkan afrika, temannya pasti ada.
Tapi, Tak percaya Ia pada usaha diluar sana... Baginya Indonesia adalah peluang luar biasa untuk bisa berkarya.

... Setelah dewasa Ia teruskan usaha warisan orang tua, yang menggurita.... baik yang terbuka dan tentunya juga yang tak nyata ... Di jawa menanam kelapa, di sumatera menjarah rimba.
Di jakarta dan surabaya dagang tembaga, di papua mengelola Batu mulia dan permata...
yg tak ada di data negara.

Warga suka karena ia sumber dana...
Pejabat suka karena ia bisa membuat mereka kaya...
Tak peduli gereja, vihara atau mushola,
dana selalu terbagi rata....
Hubungannya tidak saja dengan mafia, tapi juga dengan ulama serta pendeta...
Pokoknya segala usia dan strata.


Suatu masa, kolega yang juga mantan anggota polda terkena perkara,...
begitu pula sang kakak si keluarga istimewa, yang punya Usaha radio komunikasi yang sebenarnya basi... terpaksa ke singapura karena tak terduga di jadikan tersangka oleh KaPeKa.

Anggito Widjaja jadi murka...
dia pengatur semua perkara.. Manabisa diperkara...

Nikmat pemijat...
Makanan lezat......
Termasuk Duren ...semua untuk pejabat keren..

Tapi semua mata malah menatapnya.
Apalagi setelah percakapannya terbaca media.
Bincang-bincang untuk membuat kaya..beberapa pihak terkemuka..
Yang dianggap bisa menghentikan perkara...

Sementara media sudah mulai me-warta... Lima belas pengacara mencoba dengan segala upaya, membuatnya tak tersangka.

Anggito widjaja...
Dengan segala tata caranya..
Pantas dia dikata manusia setengah dewa'...

Apalagi Penguasa tutup mata, jaksa tak bicara, angkatan bersenjata juga diam saja.

Celakanya, Anggito Widjaja walau adalah setengah dewa, setengahnya masih manusia biasa..
Ada rasa tak berdaya menghadapi penguasa...
Tak mau ia, lama-lama terbawa jadi tersangka.
Karena itu dia bertapa di singapura juga...
Namun warga di sana curiga..maka ia berkelana ke afrika....
Herannya, tak mau ia ke cina, karena merasa tak ada ikatan apa-apa, walau sang rama adalah Tiong hoa.

Karena ia memang kaya, dan banyak membuka lapangan kerja... di afrika di terima bak raja.. banyak pesta, berisitri lima...semua afrika...
Entah sampai kapan ia disana, tunggu berita para pengacara yang berusaha
agar ada penghentian penyelidikan perkara selamanya.

Anggito Widjaja
Walau jadi setengah dewa, setengah lagi manusia biasa...
Kalau pagi ingin makan sayur nangka, siangnya tumis daun pepaya....
sore bercanda dengan gadis jawa, subuh terjaga karena adzan mushala
yang berpengeras suara tua. ...

Anggito widjaja rindu semua..
Sehingga Dalam hati terluka.. Karena tak bisa kembali ke tanah airnya, indonesia.




/Tuesday, 24 November 2009
readmore »»